Kepala Ikan Manyung di Tuban
Sejak pertama makan masakan kepala ikan manyung, ane sudah bertekat untuk makan kepala ikan ini dipusatnya. Di Jawa Timur masakan kepala ikan manyung ini terkenal sebagai masakan pesisir utara pulau Jawa, berkisar antara Gresik, Lamongan, dan Tuban. Kota yang terkenal dengan pelbagai masakan ikan salah satunya adalah Tuban.
Ane melakukan sedikit riset kecil melalui sosial media dan menemukan kalo di Tuban ada salah satu warung yang menjual kepala ikan manyung dan cukup terkenal yaitu Warung Spesial Garang Asem Kepala Manyung Pak Joko. Jadi bermodal nama dan lokasi di Google Map ane berangkat untuk melaksanakan misi suci ini.
skip.
Akhirnya sampai di Terminal Bungurasih, Sidoarjo jam 07.32 WIB. Trip ane selanjutnya adalah naik bus patas jurusan Semarang dan nanti turun di Tuban. Di Terminal Bungurasih ane naik bus Jaya Utama warna merah tiketnya sekitar 60 - 70 ribu1, bus sepi penumpang tidak sampai memenuhi kursi yang tersedia. Sekitar jam 8 pagi bus mulai merayap meninggalkan Terminal Bungurasih. Setelah membayar tiket ane memutuskan untuk tidur, jarak Surabaya - Tuban sekitar 110Km yang normalnya bisa ditempuh selama 2 jam perjalanan.
Namun setelah beberapa lama ane pikir 2 jam itu tidak cukup karena pada prakteknya bus ini di jalan berlaku seperti bus ekonomi, memang tidak ngetem lama tapi suka naik turunkan penumpang di sepanjang jalan. Padahal ngakunya patas.
Sekitar jam 10 lebih (ane lupa) akhirnya bus sampai Tuban, ane putuskan turun di halte dekat gedung DPRD Tuban karena ane tidak yakin kalo bus akan melewati jalan depan warung yang ane tuju. Begitu turun banyak tukang gojek pangkalan yang langsung menawarkan jasanya, malah ada pula yang mau tipu - tipu katanya akan mengantar ke wisata andalan kota Tuban yaitu Wisata Bahari (WBL)2. Dipikirnya ane tidak tahu dan langsung ane gas kalo pernah ke WBL yang L-nya itu Lamongan bukan Luban.
Kemudian ane naik ojek juga ke lokasi warung destinasi perjalanan ini, sampai ke alamat yang dimaksud ternyata zonk keras. Tidak ada warung yang dimaksud. Aduh, apakah ane tertipu dengan review?
Menenangkan diri dengan masuk ke Indomart terdekat, tanya - tanya ke pegawai Indomart ternyata meraka juga ga tau kalo ada warung kepala manyung di dekat situ. Aduuh 2x aduh.
Setelah menunjukkan bukti di Google Map akhirnya mereka bisa kasih info bahwa dulu, dulu sekali memang ada warung itu di depan Indomart tapi sudah lama pindahan dan pegawai Indomart ga ada yang tau warung pindahan kemana. Aduuuh 3x aduh.
Setelah bengong sebentar di kursi di depan Indomart akhirnya ane buka - buka lagi maps dan nemu ada warung yang menyajikan masakan kepala manyung yang ada di ujung jalan itu, sekitar 2 - 3 km dari Indomart. Apa lacur? daripada zonk akhirnya coba kesana dengan naik gojek. Sesampai di tujuan, alhamdulillah warungnya buka. Nama warungnya adalah Warung Garang Asem Kepala Manyung yang menurut rating di Google Maps warung ini memiliki rating 4,2 dari 92 reviews. Lumayan sih,
Tentu saja ane pesan ikan kepala manyung, 1 porsi nasi, dan 1 piring masakan cumi. Rasanya ya masih lumayan enak (kuahnya kurang) tapi ga spesial banget, minimal menutupi kekecewaan ane. Harganya murah, total ane cuma keluar sekitar 60 ribuan untuk semua ini.
Setelah makan dan istirahat sebentar, ane putuskan untuk ke Masjid Agung Tuban untuk sholat. Pesan Gojek, baru juga gojek berangkat ane noleh ke kiri dan menemukan warung Pak Joko, warung yang menjadi tujuan utama dari perjalanan ini. Selama gojek melaju menuju ke Masjid Agung, ane selalu kepikiran dengan warung Pak Joko dan galau menyusup ke dalam relung hati. Akhirnya ane putuskan untuk putar balik dan nyobain kepala manyung di warung Pak Joko.
Akhirnya ane masuk dan pesan menu signaturenya, Garang Asem Kepala Manyung yang asam dan pedasnya menggoda. Dalam paket menunya sudah tersedia 1 kepala manyung yang gede, 1 porsi nasi, dan 3 buah bakwan goreng. Soal rasa emang lebih nendang karena pedes dan aroma asapnya sangat kuat, kuahnya pun nikmat.
meski sudah kenyang makan dari warung pertama, tapi aroma dan rasa menu ini membuat ane bisa habisin 1 kepala dan 1 porsi nasi. Untuk bakwan ane cuma habis 1 saja.
Setelah makan dan leha - leha, ternyata ada bus yang lewat depan warung ini karena warung ini letaknya dekat dengan Terminal Bus Tuban. Oalah tak mengapa, lain kali bisa turun dekat sini.
15 menit kemudian ane sudah di Masjid Agung Tuban untuk sholat Dhuhur dan kemudian bergeser ke depan Alun - alun Tuban untuk naik bus ke Surabaya kembali.
Selanjutnya harus mencoba Kepala Ikan Manyung Bu Fat di Semarang yang legendaris itu.