Poes

Mencicipi kuliner kepala Manyung Bu Fat yang terkenal itu (bagian ke-1)

TLDR: Bagi ane, masakan ikan kepala Manyung Bu Fat itu seperti core of the core dari pelbagai masakan Manyung bahkan jauh - jauh hari sebelum ane pertama kali mencicipi masakan jenis ini. Jadi bepergian ke Semarang hanya untuk mencoba masakan olahan dari warung Bu Fat rasanya seperti sedang beribadah ke tanah suci. Hal yang harus dilakukan.


Mencari kereta api relasi Madiun (MN) - Semarang (SMC atau SMT) yang berangkat pagi hari agak susah karena kereta paling pagi berangkat jam 12.18 WIB. Ini yang membuat ane sering gagal untuk pergi ke Semarang, alternatif lain adalah pergi ke Solo/Stasiun Solo Balapan (SLO) dan kemudian lanjut ke Semarang tapi dilalah tidak ada jam yang cocok meski ada kereta JogloSemarKerto dan Banyubiru Express tersedia.

Ane ingin berangkat pagi dari Madiun dan sampai Semarang sebelum adhan Dhuhur sehingga bisa balik sore atau malamnya, tapi tidak ada tiket yang sesuai1.

Sehingga ketika ada kesempatan ke Surabaya untuk hadir di sebuah undangan acara, maka ane luangkan waktu untuk mencari tiket kereta. Untuk ke arah barat pulau Jawadwipa dari Surabaya, lebih banyak kereta yang berangkat dari Stasiun Pasar Turi (SBI) daripada Stasiun Gubeng (SGU). Ane lebih suka naik dari Gubeng yang artinya bakalan lewat Madiun dan tentu saja keretanya tidak ada seperti yang sudah ane sebutkan di atas. Sedangkan dari Stasiun Pasar Turi ternyata banyak dan semua pasti lewat Semarang.

Itenerary

Dengan segala pertimbangan ane akhirnya memilih naik kereta Dharmawangsa Express yang berangkat dari SBI jam 23.00 WIB dan akan sampai di Stasiun Semarang Poncol (SMC) pada pukul 03.00 WIB dengan harga tiket 225 ribu Rupiah untuk kelas Ekonomi NG.

Karena sampai di SMC masih pagi sekali dan ane belum pernah naik atau turun di stasiun ini maka ane putuskan untuk mencari penginapan alih - alih tidur di area stasiun. Ane putuskan untuk booking Bobopod Kota Lama Semarang dengan harga 171 ribu Rupiah.

Untuk kereta pulang, sebenarnya ane bisa ambil kereta Matarmaja yang berangkat dari SMC jam 18.00 WIB. Akan tetapi dengan pertimbangan waktu check out yang jauh dan ane ingin merasakan naik kereta "Sancaka-nya Utara" 2, maka ane ambil pilihan yang lebih jauh yaitu naik kereta Ambarawa Express jam 11.40 WIB alias balik ke SBI lagi. Harga tiketnya murah cuma 100 ribu Rupiah untuk kelas Ekonomi Premium. Cakep!

Perjalanan

Ane berangkat dan sampai ke SBI jam 20.30 WIB, masih jauh dari waktu berangkat kereta Dharmawangsa yang jam 23 itu. Jadi ane putuskan untuk istirahat di Masjid Baiturrahman yang terletak di dekat stasiun. Dilalah ternyata masjidnya tutup T.T, selama ini ane kira buka 24 jam ternyata nggak. Ya tipikal masjid dari ...... yang sering digembok di luar jam sholat. Ane ingin yapping tentang hal ini tapi tidak semua hal harus menurut apa yang ane inginkan, jadi skip!.

Seharian ane belum tidur, jadi sebenarnya ane ingin rebahan atau leyeh - leyeh untuk meluruskan punggung. Tapi karena masjid tutup ane akhirnya pindah ke warung - warung kaki lima (yang sebenarnya penjualnya berkaki 2), tapi entah mengapa jam segini sudah pada tutup. Gak kuat menahan kantuk, ane putuskan untuk jalan - jalan ke sekitaran stasiun. Ane ingat di depan stasiun ada lapak yang jual buku bekas, ane mau ke situ siapa tau nemu buku yang bagus. Tapi ternyata tutup juga T.T.

Karena sudah capek jalan, ane balik ke area masjid dan beli es teh tawar di warung di depannya. Ya ane cuma beli es teh tawar dan 2 gorengan agar diperbolehkan duduk 2 jam ha ha ha. Tapi sekitar jam 22 ane balik ke stasiun karena hujan mulai turun, mumpung belum deras ane balik saja ke stasiun dan nunggu di beranda stasiun.

Setelah bengong dan scroll Twitter akhirnya waktu menunjukkan pukul 22.30 WIB, ane langsung cabut untuk boarding. Karena wajah ini cakep minta ampun, ane gampang aja proses boardingnya, tinggal berdiam sebentar di depan gerbang terus senyum eh gerbangnya buka sendiri. Cakep!

Setelah menunggu sebentar di emplasemen, akhirnya kereta Dharmawangsa Express tiba bersamaan dengan turunnya hujan yang deras sekali. Tapi untungnya peron SBI mengcover hampir keseluruhan gerbong, ane langsung gabung antrian penumpang yang mau masuk ke kereta. Gerbong ane Ekonomi NG 3 nomer kursi 5C, ya kursi 5C maka ane akan duduk di dekat lorong sedangkan 5D sudah diisi penumpang perempuan dengan tujuan Jakarta.

Rencana ane adalah begitu kereta berjalan ane mau langsung tidur, tapi manusia boleh berencana tapi Allah SWT yang menentukan. Kebiasaan KAI yang tidak meredupkan lampu saat perjalanan malam membuat ane kesusahan untuk tidur, ditambah lagi dengan suhu gerbong yang dingin dan ane lupa tidak bawa kaos kaki. Tapi yang paling membuat khawatir adalah suara boogie kereta yang bergetar dan menyentak dengan keras. Setiap hentakan suaranya membuat ane berfikir gerbong kereta akan terbelah dua.

Bagaimanapun juga akhirnya ane sempat tertidur untuk beberapa lama, alhamdulillah ketika kereta memasuki kota Semarang ane terjaga. Melirik smart watch yang ane pakai, waktu menunjukkan pukul 02.33 WIB. Sudah dekat dan tidak boleh tertidur lagi. Jam 02.59 WIB kereta merayap pelan memasuki stasiun Semarang Poncol tapi ane sudah bersiap di depan pintu gerbong sejak kira - kira 7 menit sebelumnya. Untungnya ane tidak sendirian karena ada penumpang lainnya yang juga hendak turun. Setidaknya nanti bisa diikuti saat mencari pintu keluar stasiun.

Bahkan sebelum sampai luar stasiun, ada beberapa tukang ojek pangkalan yang menawarkan jasa tapi ane tolak karena sudah terlanjur top up saldo Gopay sebelumnya, jadi ane perlu mencari Gojek. Di jam 03 pagi ternyata tidak terlalu susah dan menunggu lama untuk mendapatkan driver ojek. Tapi si bapak sempat kebingungan dengan lokasi Bobopods, kami sempat harus berputar balik karena salah arah. Bermodal google maps akhirnya sampai juga di depan Bobopod yang terletak di area kota lama Semarang.

Untungnya Bobobox Pods ini punya resepsionis 24 jam, sehingga ane bisa check in dengan lancar di subuh hari, proses checkin cepat dan mudah. Tentu saja harus install aplikasi Bobobox karena dengan aplikasi ini nantinya proses booking, check in , dan kunci pintu ke pods bisa dipakai. Ane pilih yang sky single pods yang ternyata kudu naik dulu ke atas lewat platform meja kayu untuk bisa sampai di kasurnya.

Karena sudah ngantuk parah ane ingin langsung rebahan, tapi ternyata di panel podsnya ada layar touch screen kecil yang bisa ditombol untuk pengaturan AC, ambiens light, dan audio player untuk memutar suara pengatar tidur. Ane coba tentukan dengan mode lampu redup, AC di suhu 25 derajat Celcius, dan suara sungai dan hutan.


Footnotes

  1. Sekarang sudah ada kereta BIAS, dari Stasiun Caruban ke Stasiun Solo, tapi paling pagi jam 06 berangkat dari Madiun.

  2. Maksudnya adalah kereta Ambarawa Express yang gerbong dan fasilitasnya sangat mirip Sancaka. Tapi sekarang sudah ada kereta Sancaka Utara sendiri dengan relasi SBI - Cilacap (CP). Kereta ini tidak lewat Semarang.

#kuliner #semarang